Wednesday, February 26, 2014

Acara Reality Show Bertema Misteri : BUKAN penelitian parapsikologi

Temen2 yg suka nonton acara "reality" bertema misteri atau yg aktif di beberapa sosial media pasti tau kejadian ini : beberapa waktu yang lalu sebuah acara misteri di sebuah TV swasta mendapatkan hujatan krn dituduh hanya hoax (oiya sekedar info, "hoax" itu HARUS dibaca "howks" dan bukan "howak", "howaks", apalagi "howeks"...soalnya selain banyak insan pertelevisian yg gak bisa melafalkan kata "hoax" dgn benar, salah satu menteri yg konon katanya jagoan IT itu kemarin jg gak bisa...kan sedih...)

Oke, kembali ke topik. Kenapa acara itu dituduh hoax? Krn ternyata di salah satu episodenya yg ditayangkan live, tampak lengan "seseorang" mengetuk dinding, yg oleh mereka yg menghujat acara tsb dituduh sbg lengan salah satu kru acara yg ditugaskan menakut-nakuti peserta. Jadi kejadiannya spt ini (utk temen2 yg kebetulan gak nonton), seperti biasa seorang peserta ditinggal sendirian di lokasi (yg katanya) "angker", semua lampu dimatikan dan peserta hanya dibekali lilin. Saat itu peserta mulai mendengar suara2, di antaranya suara ketukan (yg jg bisa didengar oleh penonton di rumah. Lalu kamera ganti angle. Tampak ada sebuah lubang pintu di sisi kanan layar TV. Peserta berada beberapa meter dari lubang tersebut sehingga tidak bisa melihat ke dalam lubang. Tiba2 terlihat jelas sekelebat lengan menggedor bagian dinding sebelah kanan lubang tersebut. Lalu secepat datangnya, secepat itu pula lengan itu menghilang (baca : mencoba puitis...). Lalu serta merta dunia maya pun diramaikan hujatan utk acara tersebut. Bahkan kalau gak salah sampai ada hashtag nya di twitter

Acara ini memang memiliki karakteristik seperti itu : banyak sekali disturbance spt suara ketukan, suara langkah kaki, barang jatuh hingga suara tawa, tangis bahkan penampakan "full-body apparition", fenomena2 yg anehnya bila dicari oleh paranormal investigator beneran kok suliiiiiit banget ditemukan...TAPS team di acara "Ghost Hunter" saja harus melakukan sesi EVP (Electronic Voice Phenomena) selama berjam-jam hanya untuk menemukan suara bisikan samar2 di rekaman tersebut. Bayangkan alangkah bahagianya Jay, Grant dan anggota TAPS yg lain kalau jd peserta di acara misteri TV Indonesia ya. Dan padahal Ghost Hunter juga cuma TV show lhooo hehehe...

Untuk yg belum pernah nonton Ghost Hunter, silahkan liat salah satu episodenya di bawah ini, dan bedakan acara misteri di "sonoh" dengan di Indonesia hehehe...


Tapi anyway, saya gak mau ikut2an menuduh acara itu palsu karena kejadian "tangan misterius" kemarin itu. Krn pihak penyelenggara langsung membuat pernyataan bahwa "tangan misterius" tsb adalah tangan seorang penonton acara yg menyusup ke dalam lokasi dan sengaja mencoba menakut2i peserta. Dan saya pun gak punya bukti sebaliknya. Mungkin saja pihak TV benar. Atau...hiiii...jangan2 itu tangan arwah penasaran yg terganggu istrahatnya krn jeritan2 peserta yg sudah tau penakut tp masih maksa untuk ikut2an...Tidak kok. Saya cuma tiba2 melihat beberapa hal yang mungkin bisa saya jelaskan dengan sedikit bekal pengetahuan serta iseng ngubek2 internet.

Acara "reality show" bertema misteri ini sebenarnya memiliki konsep yang mendekati prinsip2 paranormal investigation atau ghost hunting. Lokasi "angker" (atau istilah parapsikologinya "hot spot") dan ada individu yg melakukan kegiatan "penelitian" (dalam tanda kutip) terhadap fenomena unexplained di tempat tsb. Bahkan salah seorang yg didaulat sbg expert atau nara sumber dlm acara tersebut sering menggunakan beberapa istilah parapsikologi seperti "intelligence haunting" dan "residual haunting" (kapan2 saya nulis tentang ini ah). Si expert ini jg menggunakan alat2 "bukan klenik", walau sederhana, dlm "penelitian" nya. Dia menggunakan kamera digital untuk memotret orbs dan menggunakan smart phone, yg aplikasi semacam "Ghost Detector" nya dia pakai sbg referensi keberadaan hantu ("mahluk astral", kl kata paranormal Indonesia hehehe). 

Tapi akhirnya banyak juga perbedaan yang membuat acara reality misteri Indonesia tidak bisa dikategorikan sebagai paranormal investigation yang mengacu pada parapsikologi. Misalnya saja penggunaan aplikasi smart phone oleh si expert untuk mendeteksi keberadaan hantu. Paranormal investigator sungguhan akan menggunakan EMF Meter misalnya untuk "mendeteksi" hantu karena ada hipotesa yang mengatakan bahwa fenomena hantu memiliki keterkaitan dengan perubahan medan elektromagnetik (EMF : Electro Magnetic Field). Sementara aplikasi smart phone yg digunakan si expert di acara hantu2an lokal itu sama sekali tidak bisa dipertanggung jawabkan fungsionalitasnya karena bahkan si pembuat aplikasi pun tidak bisa menunjukkan parameter apa yg diukur. apakah EMF, suhu, kelembaban udara, gravitasi atau apa? Selain itu juga penggunaan foto orbs sebagai haunting evidence yang jadi andalan si expert juga oleh banyak paranormal investigator sudah dianggap tidak sahih. atau paling tidak, masih menjadi bahan perdebatan. Sehingga penggunaan foto orbs sebagai satu2nya bukti juga menunjukkan ketidak kompetenan si expert sebagai paranormal investigator. (Silahkan baca kontroversi ttg orbs di sini : http://paranormal.about.com/od/ghosthuntinggeninfo/a/Enough-With-The-Orbs-Already.htm )

Paranormal investigation yang mengacu pada dalil2 parapsikologi sebenernya adalah "penelitian ilmiah" (walau sering disebut "pesudo-science" oleh ilmuwan2 mainstream). Artinya penelitian ini menggunakan prinsip2 ilmiah (walau sulit menerapkan science pada fenomena hantu hehehe...) dan sang peneliti selalu mulai dengan skeptisisme, dengan mengutamakan penjelasan ilmiah dan hanya mengklaim sebuah fenomena sebagai paranormal ketika tidak mungkin lagi menjelaskannya sebagai fenomena alamiah. sebagai contoh adalah penjelasan Dr Ciaran O'Keefe, seorang parapsikolog Inggris yang menjadi expert tamu di acara TV "Most Haunted". Berikut salah satu penjelasan beliau di salah satu episode acara tsb (Sekali lagi yang saya jadikan contoh adalah acara TV juga, bukan momen di forum ilmiah beneran, misalnya. Maksudnya agar setara dgn yang sedang kita bahas, sama2 acara TV yg tujuannya tetap cari uang dengan jualan hiburan)



 

Semestinya seperti itulah seorang parapsikolog menyampaikan hasil observasi dia dalam sebuah penelitian paranormal. Nah sementara dlm reality show misteri Indonesia, expert yang mengaku parapsikolog pun berperilaku macam paranormal, bukan parapsikolog, misalnya dengan kalimat2 seperti, "itu di pojok saya melihat sosok hitam besar berbulu duduk berdua dengan sosok wanita yang tampaknya kuntilanak". Tiap dia mengucapkan kalimat seperti itu, saya pasti langsung teriak, "MANAAAAAA??" krn toh saya tidak melihat apa2 di lokasi yang ditunjuknya...Bukti dalam penelitian ilmiah gak boleh begitu. Bukti ilmiah seharusnya adalah hal2 yang bisa dilihat, didengar, dirasa dan dicerna oleh pengamat yang lain, yang bahkan seharusnya bisa diuji ulang oleh peneliti lain. Sekarang bagaimana mau menguji ulang kalau "bukti" yang ditunjukkan hanya dilihat oleh si "peneliti"? Apa yang bisa menjamin bahwa dia memang melihat sesuatu di situ dan bukan sekedar pura2? Toh penonton gak melihat apa2. Bukti yang gak bisa dibuktikan ya sama sekali bukan bukti, atuh neng...

Mungkin teman2 yang baca tulisan ini akan nggoblok-nggobloki saya karena menulis sesuatu yang udah sangat jelas : acara reality misteri di TV Indonesia BUKAN penelitian ilmiah. Ya karena memang bukan. TV Indonesia kan hanya cari duit, tanpa ada maksud edukasi sama sekali...Tapi kalau semua stasiun TV memiliki tujuan untuk cari duit aja, kenapa saya bisa belajar banyak hal dari acara2 seperti Ghost Hunter, Most Haunted dan lain2? Kenapa si pembuat acara mau bersusah payah membuat acaranya dengan se-real mungkin? Ghost Hunter bukannya tanpa kritik lho. Konon kabarnya salah seorang mantan personil team yang sudah resign dari acara tersebut, beberapa waktu yang lalu membongkar kebohongan acara tsb, bahwa beberapa bagian dari acara tersebut adalah settingan. Tapi tetap banyak pelajaran yang bisa diperoleh di situ. Beda dengan acara mistis lokal yang membuat penontonnya makin klenik dan percaya tahyul...Bahkan ketika muncul kasus "tangan misterius" kemarin itu, banyak penonton yang tanpa dibayar membela mati2an klaim si pembuat acara bahwa tangan tsb adalah tangan seorang penonton yang menerobos lokasi shooting. Bukannya dikritisi, eh malah dibela...dibohongi kok betah...Bahkan dalam sebuah diskusi ttg kejadian tsb, ketika saya mencoba kritis malah muncul statement seperti ini : "jadi lu gak percaya mahluk gaib? Berarti lu gak percaya Allah!" Gosh...saya jawab aja, "gue bukan gak percaya mahluk gaib, apalagi Tuhan. Gue cuma gak percaya SAMA ACARA ITU!!" Hehehe...(ketawa miris).

Nah berikutnya saya mau nulis masih tentang acara reality misteri di TV Indonesia. Saya punya asumsi bahwa acara2 tersebut sebenernya gak beda dengan rumah2an hantu di pasar2 malam, hanya sebuah eksploitasi rasa takut yang bahkan bisa sampai membuat pesertanya "kesurupan" (itu juga kl kesurupannya bukan akting wekekek...). Ditunggu yaaaa. Pareeeeng