Wednesday, October 28, 2020

Pengalaman Pribadi: UFO di Pulau Biak, Irian Jaya

Tepat 5 tahun lalu, 28 Oktober 2015, ibu saya meninggal dunia di usia 63 tahun. Hari ini untuk mengenang ibu, saya ingin nulis sebuah kejadian yang beliau alami sekitar 40 tahun lalu di Pulau Biak, Papua (waktu itu masih Irian Jaya).

Ibu saya lama sekali tinggal di Irian Jaya, sejak masih remaja hingga sudah menikah. Bahkan kakak saya sempat tinggal di sana juga beberapa tahun sebelum ibu dan bapak pindah ke Jakarta di tahun 1976. Kebetulan kakek saya, bapak dari ibu, adalah seorang polisi. Entah kenapa hampir sepanjang karirnya beliau habiskan di Irian Jaya, terutama di Sorong, Biak, dan Jayapura. 

Ibu menikah dengan ayah saya di tahun 1971. Ayah waktu itu adalah seorang pilot untuk sebuah maskapai plat merah (sekarang sudah tutup ya kalau gak salah?) yang based di pulau Biak. Sebagai istri seorang pilot yang relatif senior di sana, ibu saya mendapat tugas tidak resmi untuk mengurus rumah tinggal ("mess" sebutannya, gak tau apa sekarang masih disebut itu) untuk para pilot yang masih junior (dan umumnya belum berkeluarga).

Suatu ketika di awal 70an, ibu tidak ingat pasti tahun persisnya, ayah dan para juniornya sejak beberapa hari ramai memperbincangkan tentang, yang saya quote dari ibu, "benda langit yang akan lewat di atas Biak". Ibu tidak pernah jelas benda langit apa yang mereka perbincangkan. Ayah saya memang gitu orangnya, males menjelaskan kalau ditanya. Kami anak-anaknya aja paling ogah kalau harus nanya pelajaran sekolah ke beliau. Karena ujung-ujungnya cuma akan kena marah wkwkwk

Hari H pun tiba. Para pilot rame-rame berkumpul di mess untuk menunggu benda langit tersebut lewat. Ibu sebetulnya ingin ikut, tapi masih ada urusan di rumah kakek yang tidak jauh letaknya dari mess penerbang. Jadi ibu berjanji pada ayah akan datang menyusul setelah pekerjaannya selesai. 

Senja datang, hari mulai gelap. Setelah urusan selesai, ibu langsung meninggalkan rumah kakek menuju mess penerbang. Sendirian, jalan kaki. Kebetulan sebagai putri kesayangan seorang Danres mestinya gak ada orang yang berani jahat lah ya, makanya berani sendirian.

Menurut ibu, jalan yang harus beliau lalui adalah melewati tepi pantai (haduuuuh kebayang bagusnya...) dengan pohon-pohon kelapa berjajar membatasi jalan aspal dengan pantai. Saat itu tiba-tiba ibu mendengar bunyi di ketinggian. "Bunyinya seperti bunyi api kompor", begitu kata ibu kepada kami. Refleks ibu menengok ke atas. Dan di situ ibu melihat bola api terbang melintas. Tidak tinggi di langit, tapi hanya setinggi pucuk pohon kelapa, karena menurut ibu ada beberapa daun kelapa yang ikut terbakar tersambar bola api itu. Dan benda itu tidak melintas cepat seperti pesawat-pesawat tempur AURI yang ibu sering lihat saat mereka sedang berlatih, benda itu terbang santai tapi pasti melintas diagonal dari kiri belakang ibu ke arah depan.

Setengah mati takutnya ibu. Ya pasti lah ya, saya juga bakalan takut sih. Tapi menurut ibu, yang membuatnya sangat takut adalah karena ibu pikir benda itu sejenis teluh yang dikirim seorang ahli ilmu hitam ke korbannya. Namanya orang jaman dulu, pikirannya masih klenik. Eh tapi sia tau sih. We might never know.

Karena takut, ibu berlari sekuat tenaga menuju mess penerbang. Setibanya di sana, disambut tatapan heran ayah dan para pilot muda, ibu dengan panik menceritakan apa yang baru saja beliau alami. Eh, bukannya bersimpati, kata ibu, ayah dan para pilot muda malah tampak kecewa. "Yaaaah... itu yang kita tunggu-tunggu dari tadi...". Ibu langsung menanyakan lagi, apa sih yang sebetulnya mereka tunggu itu, tapi ayah saya yang aneh itu tetep gak mau cerita. Aneh bener emang...

Nah, jadi apa yang ibu saya lihat? Kalau menilik para pilot yang "menunggu benda langit yang mau lewat", mestinya itu adalah komet, meteor, atau sampah antariksa yang jatuh ke bumi yang mereka telah mendapatkan kabar tentangnya sebelumnya. Tapi saya pernah ngobrol-ngobrol dengan beberapa kawan dari BETA-UFO beberapa tahun yang lalu tentang ini, dan mereka pastikan tidak ada catatan mengenai meteor atau sampah luar angkasa yang jatuh di Indonesia di awal 70an. Tidak juga ada catatan tentang komet yang melintas. Lagipula, mana ada komet terbang setinggi pohon kelapa, ya kan?

Saya juga pernah tanyakan pada ayah tentang ini, tentang apa yang mereka tunggu di malam hari di tahun 70an itu. Dan jawaban ayah saya hanya, "apa ya? Papa gak inget". Halaaaah :'(

Looks like we will never know....

Tuesday, September 10, 2019

Flying Dutchman Dan Indonesia

Saya ini sama sekali bukan penyuka film seri animasi, terutama yang baru2. Tapi saking bekennya, saya tau Spongebob Squarepants wkwkwk. Terutama salah satu episodenya (atau filem panjangnya? Lupa saya) yang ada Flying Dutchman nya :)) Tapi tau kah temen-temen kalau cerita Flying Dutchman ada hubungannya sama Indonesia? Yuk kita obrolin yuk.

Flying Dutchman

Flying Dutchman. source: erepublik.com

First of all, apa sih Flying Dutchman itu? Flying Dutchman, atau De Vliegende Hollander kalau orang Belanda bilang, mungkin adalah cerita kapal hantu paling terkenal yang pernah ada. Laporan tentang penampakan kapal hantu yang diyakini sebagai Flying Dutchman konon sudah ada sejak akhir 1700an, dan bukan di satu area perairan saja, tp tersebar di seluruh dunia, mulai dari Afrika sampai Australia, baik di Atlantik maupun Pasifik. Para pelaut masa itu percaya pada malam-malam berbadai sering muncul kapal layar kayu besar yang berlayar dengan kecepatan supernatural, yang kemunculannya sering dianggap pertanda sial, bahkan kematian (harbinger of death, kalo kata orang bule).

Salah satu laporan paling terkenal adalah yang disampaikan di tahun 1880 oleh Prince George of Wales dari Inggris, yang di kemudian hari jadi King George V. Ceritanya waktu itu jam 4 pagi ketika kapal Bacchante yang ditumpangi Prince George sedang mengarungi lepas pantai Australia, seorang kru kapal melaporkan penampakan cahaya merah di kejauhan yang diyakini sebagai sebuah kapal. Akhirnya diputuskan supaya kapal Bacchante menghampiri, eh tapi ternyata gak ada apa-apa di situ. Belakangan konon kabarnya salah satu kru yang melihat penampakan itu meninggal setelah jatuh dari tiang kapal.

Laporan tentang penampakan terus berdatangan bahkan di era Perang Dunia II ada kapal selam Jerman yang melaporkan penampakan kapal kuno berlayar melewati mereka dengan kecepatan yang gak masuk akal

Asal Muasal

Seperti umumnya legenda dan mitos, banyak versi tentang asal muasal Flying Dutchman. Ada 2 cerita yang paling terkenal. Yang pertama adalah tentang kapal yang dikapteni seorang Belanda bernama Bernard Fokke. Kapal Kapten Fokke konon kabarnya terkenal dengan kemampuannya untuk berlayar lebih cepat dari kapal-kapal lain di masa itu. Karena itu muncul isu kalau Kapten Fokke sebenernya bersekutu dengan setan. Itu sebabnya ketika kapalnya tenggelam karena kena badai pada suatu pelayaran, dia, kapalnya, beserta seluruh krunya jadi hantu (jadi inget lagu "ye tu hantu, bapaknya meninggal jadi hantu" wakakak)

Di versi lain, kapten kapalnya bernama lain, walau masih juga orang Belanda. Namanya Hendrick (ada juga yang bilang Willem) van der Decken. Suatu kali Kapten van der Decken sedang berlayar melewati sisi selatan Afrika ketika tiba-tiba badai datang. Seluruh kru memohon supaya mereka merapat ke Tanjung Harapan utk berlindung dari badai, tp Kapten van der Decken menolak dan bilang bahwa ia akan membawa kapalnya keluar dari badai walau harus berlayar sampai hari kiamat. Dan  bener juga, kalo orang tua kita bilang jangan suka ngomong sompral wkwkwk, Kapten van der Decken dikutuk untuk berlayar selama-lamanya sampai kiamat datang

Masih ada banyak versi lain yang gak terlalu terkenal, tapi kebanyakan mirip satu sama yang lain. Yang mana yang bener? Cuma Tuhan yang tau

Flying Dutchman Dan Indonesia

Eh tp tadi saya bilang cerita Flying Dutchman ini ada hubungannya sama Indonesia kan ya? Dan memang iya. Karena menurut cerita, baik kapal Kapten Fokke maupun van der Decken itu dihajar badai dalam perjalanan pulang ke Amsterdam dari Jawa. Kapal-kapal ini mengangkut rempah-rempah, sutra, kapas dll yang akan dijual oleh VOC di Eropa. 

Ngobrol dikit tentang VOC ah. Vereenigde Oostindische Compagnie atau Kongsi Dagang Hindia Timur, atau yang kita sebut "Kumpeni" wkwkwk, yang berkedudukan di yang sekarang adalah tanah air kita Indonesia, didirikan tahun 1602 atas prakarsa pemerintah Belanda sebagai kerjasama beberapa perusahaan besar di sana. VOC diyakini sebagai pelopor bentuk perusahaan multinasional modern yang sistemnya masih dipakai perusahaan2 raksasa sekarang. Bahkan, sekedar info aja, Amsterdam Stock Exchange atau yang di pasar saham dikenal sebagai Euronext Amsterdam, pasar saham tertua di dunia, itu didirikan oleh VOC untuk memperdagangkan saham mereka. VOC inilah yang pertama kali menerapkan sistem perdagangan saham dan obligasi modern. Jadi kita bisa bangga dengan bilang perdagangan saham pertama di dunia diterapkan di Indonesia. Rada absurd sih wkwkwk

VOC ini bukan pemerintah resmi Belanda, tapi lebih ke perusahaan swasta, tapi mereka begitu kuatnya sampe punya pasukan sendiri, bahkan mata uang sendiri. Tau gak temen-temen bahwa kata "duit" itu asalnya dari nama salah satu denominasi mata uang VOC yg namanya "doit", uang logam berbahan tembaga bernilai 2 penning, 160 doit kala itu senilai 1 gulden

Koin emas VOC. source: coins.ha.com

Nah, kembali ke Flying Dutcham. Konon kabarnya kapal yang kemudian jadi kapal hantu Flying Dutchman itu adalah salah satu dari sekian banyak kapal yang bolak balik Hindia Belanda - Belanda untuk mengangkut berbagai komoditi dagangan yang dihantam badai di sekitar Tanjung Harapan, Afrika. Masuk akal sih, karena sisi selatan Afrika memang masuk di jalur pelayaran antara Hindia Belanda dan Eropa, gak ada jalur lain. Dan kapal Belanda di masa itu hampir semuanya melayani rute Hindia Belanda - Belanda karena itulah rute paling makmur akibat VOC yang kaya raya itu.

Jadi gitu deh. The next time kita nonton Spongebob Squarepants atau Pirates Of The Carribean dan liat kapal Fying Dutchman, kita boleh bangga karena itu kapal pernah mampir di Indonesia. Idih apaan sih....wkwkwk

Saturday, September 7, 2019

Inunaki Mura, Desa Terbengkalai Di Jepang


Ngaku ah, saya tuh gini-gini penyuka idol group jejepangan lho wkwkwk. Gak suka banget sih, cuma suka satu grup aja, Sakura Gakuin (Cherry Blossom Academy) namanya. Sebuah grup kecil yang gak terlalu terkenal karena Cuma perform di sekitaran Tokyo. Tp walau gak terlalu beken, beberapa ‘alumni’ mereka lumayan dikenal. Kalau temen2 pernah denger nama Babymetal, nah Sakura Gakuin ini adalah grup induk Babymetal krn Babymetal adalah sub-unit SG. Personel2nya adalah alumni SG, bahkan salah satu additional member mereka yang sekarang adalah member aktif dan leader Sakura Gakuin.
Eh apaan sih kita jd ngomongin idol group wekekek. Jadi gini, tempo hari saya baca artikel kalau orang dibalik film “Ju-On: The Grudge” Takashi Shimizu akan rilis film horror terbarunya Februari tahun 2020. Nah salah satu main protagonistnya kebetulan adalah lulusan Sakura Gakuin, model dan aktris Ayaka Miyoshi (yang cakep banget itu hadeeeeh wkwkwk). Judul filmnya adalah “Inunaki Mura” atau kl diterjemahin bebas jadi “Howling Village” (Desa Melolong? Serem yak namanya. Apaan tuh desa penari wkwkwk). Saya pernah denger cerita ttg desa Inunaki ini dari ngobrol-ngobrol dengan seorang kawan orang Amerika yang jd guru di Kumamoto. Tp jd tertarik lagi gara-gara Ayaka Miyoshi akan main di film ttg desa ini wkwkwk. Jadi saya mau iseng2 bagi2 cerita deh di sini, dari cerita si kawan tadi plus penelusuran via internet


LOKASI

Pic credit to Google Map





















Pic credit to Google Map













Pic credit to Google Map





















Kalau dicek di Google Map, yang ditunjukkin adalah lokasi di deket Inunaki dam, bendungan yang kl gak salah selesai di bangun tahun 1994. Jaraknya Cuma 25 kilometer dari pusat kota Fukuoka. Yang menarik, ada jalan akses ke lokasi yang namanya Inunaki di Google Map itu, tp kl di-dropped pin fotonya gak ada, jd sepertinya Google belum masuk sampai ke lokasi itu, Cuma sampai di Inunaki dam. Aneh juga, karena bahkan gang-gang di Indonesia sini bisa diblusukin sama Google wkwkwk
Konon katanya di mana lokasi pasti desa Inunaki itu gak jelas. Bahkan ada yang bilang kalau lokasi aslinya ada di dasar bendungan Inunaki karena dulu di tahun 1980an lokasi itu dipilih pemerintah untuk dijadikan bendungan. Tapi cerita yang populer bilang lokasinya adalah yang ada di balik gerbang besi di sebelah terowongan Inunaki yang  juga sudah gak terpakai lagi. Tapi itu juga tanpa bukti jelas karena menurut cerita yang saya denger gerbang itu adalah gerbang ke Inunaki dam, bukan ke desanya

Source: Strangilla.com

NAMA

Namanya serem ya, Howling Village alias Desa Melolong ( = anjing, = lolongan).  Nama ini sendiri sebenernya berasal dari legenda lokal yang gak terlalu serem2 amat. Alkisah di jaman dahulu kala ada sebuah keluarga yang punya anjing peliharaan. Suatu malam, si anjing melolong-lolong gak mau berhenti. Karena sebel, si pemilik keluar dan membunuh anjingnya. Tiba-tiba seekor naga hitam datang dan menyerang si pemilik anjing (sukurin!). Rupanya sang anjing yang setia sejak tadi ribut karena melihat naga itu dan mencoba memperingatkan si tuan. Anjing memang mahluk hebat…. Anyways, jadilah sejak itu daerah itu dikasih nama Inunaki untuk mengenang jasa sang anjing.

URBAN LEGENDS
Pastinya seperti abandoned places lainnya, Inunaki juga punya macam-macam urban legends. Yang paling menarik menurut saya adalah sebuah papan nama di gerbang masuk menuju lokasi yang bertuliskan “hukum dan konstitusi Jepang tidak berlaku di sini”. Waduh…konon katanya penduduk desa itu untuk sebab yang gak jelas dibiarin aja sama pemerintah Jepang untuk hidup semau mereka, tanpa hukum, jadi semacam lawless society. Itu sebabnya praktek-praktek ngeri semacam kanibalisme sampe inses adalah hal normal yg terjadi sehari-hari di sana. Orang pun bisa bunuh orang lain seenaknya, yang akhirnya menyebabkan desa itu terbengkalai karena ceritanya dulu ada seorang laki-laki yang membantai seisi desa dengan kapak (di versi lain konon katanya dengan pistol) sehingga desa itu kosong. Yang serem, konon katanya si pembunuh ini masih hidup sampai sekarang, tinggal sendirian di desanya, dan akan membunuh siapapun yang berani masuk ke sana. Itu makanya siapapun yang berani masuk ke desa itu biasanya nggak keluar lagi….Di versi lain, konon katanya yang tinggal di desa itu sekarang tinggal seorang nenek2 yang entah karena apa menolak untuk dipindah dari sana
Bukan Cuma desanya, terowongan yang ada di sebelah desa pun angker. Nah terowongan ini juga menarik karena menurut cerita desa Inunaki sebenernya bukan terletak di balik gerbang besi, tapi di sisi lain dari terowongan itu. Ada sebuah cerita tentang seorang pria yang coba-coba uji nyali, masuk ke terowongan mengendarai mobil. Lama ia gak keluar lagi, tapi waktu ia akhirnya kembali, ia ketawa gak berhenti-berhenti. Sampe akhirnya dia harus dibawa ke rumah sakit jiwa dan dirawat di sana selama bertahun-tahun


THE TRUTH?
Gak ada juga yang tau cerita sebenarnya dari desa Inunaki. Tapi konon katanya desa ini ditinggal penduduknya karena bangkrut. Di tahun 1800an, penduduk desa ini hidup dengan mengandalkan produksi arang kayu. Inunaki bahkan jadi salah satu penyuplai utama arang kayu untuk militer Jepang pada Perang Dunia II. Saking besarnya usaha mereka sampe Inunaki punya dua gudang besar untuk penyimpanan arang. Sialnya di tahun 1959 terjadi banjir besar dan kedua gudang ini beserta berton-ton simpanan arang di dalamnya hancur. Sejak itulah penduduk desa Inunaki mulai menghadapi masa kelam sampai akhirnya banyak penduduknya yang memilih untuk meninggalkan desa, mencari penghidupan di tempat lain
Di tahun 1986, pemerintah Jepang memutuskan untuk mendirikan bendungan di dekat Fukuoka. Konon kabarnya seluruh desa Inunaki yang waktu itu sudah hampir kosong termasuk di dalam lokasi yang dipilih oleh pemerintah. Maka selesailah sudah riwayat desa Inunaki yang sekarang lokasinya ada di dasar bendungan.
Ada yang berspekulasi daerah Inunaki ditutup untuk umum karena telah menjadi lokasi perburuan babi hutan. Sepertinya pemburu di sana gemar melakukan perburuan dengan jebakan (trapping) sehingga banyak jebakan binatang tersebar di area tersebut yang pastinya bisa berbahaya untuk orang lain. Selain itu sepertinya lokasi itu juga dihuni oleh banyak ular berbisa. Ada sebuah papan peringatan di lokasi dekat Inunaki dam yang mengatakan bahwa di lokasi itu banyak terdapat ular mamushi (Gloydius blomhoffii) atau yang lebih dikenal sebagai Japanese pit viper yang masih keluarga rattle snake dan, kalau di Indonesia sini, ular tanah (di rumah saya banyak…). Salah satu papan pengumumannya seperti di bawah ini


Source: sugoiinipponnews.blogspot.com


Oh iya, ada yang menarik tentang cerita pembantaian massal di Inunaki. Kalau pembunuhan massal di Inunaki ini cuma rumor, di tahun 1938 ada sebuah pembantaian massal betulan yang terjadi di sebuah desa lain di Jepang. Kejadian ini dikenal dengan nama Tsuyama Massacre, tarjadi di desa Kamo di Okayama. Pelakunya adalah seorang laki-laki berusia 21 tahun bernama Mutsuo Toi yang membantai 30 orang penduduk desa dengan shotgun, pedang katana, dan kapak. Jadi malam itu di bulan Mei 1938, Mutsuo memutus aliran listrik ke desanya lalu mulai membantai penduduk desa, dimulai dari neneknya sendiri, lalu diakhiri menjelang subuh dengan melakukan bunuh diri dengan shotgunnya. Menurut keterangan polisi Mutsuo melakukan ini karena dendam ia telah dikucilkan, dan perempuan2 di desanya menjauhinya karena ia mengidap TBC. Pembantaian ini jadi salah pembunuhan massal terbesar sepanjang sejarah yang dilakukan oleh satu orang pelaku. Begitu terkenalnya sehingga kami yang belajar kriminologi pasti tau kasus ini karena jadi salah satu bahan kajian kami. Ada yang bilang kemungkinan urban legend pembunuhan massal di Inunaki terinspirasi oleh kasus ini.
Yah, apapun itu, saya gak sabar nunggu filmnya rilis 2020 nanti. Bukan karena desa Inunakinya sih. Tapi karena Ayaka Miyoshi nya wahahahaha :))

Ayaka Miyoshi in "Inunaki Mura", source: AsianWiki blog



Thursday, February 7, 2019

ULAR KAKI EMPAT: MITOS, KENYATAAN ATAU MISIDENTIFIKASI?


Wah, udah lama gak nulis yak. It's been literally years....

Jadi tempo hari, lagi asik2 browsing, saya ketemu berita ini: Kadal Dengan Racun Serupa Kobra Berkeliaran di Desa Batuan Kaler Sukawati, Gigitannya Mematikan!

Untuk yg males buka linknya, saya ceritain sedikit deh ya. Jadi warga sebuah desa di Bali dihebohkan (pake bahasa media, "dihebohkan" wkwkwk) kemunculan seekor hewan serupa ular tapi berkaki empat yang konon kabarnya sangat berbisa. Binatang sepanjang 20cm dan ekstrimli lincah itu diidentifikasikan (dengan sangat ceroboh wkwkwk) oleh si media sebagai Lygosoma quadrupes, atau di Indonesia dikenal sebagai kadal ular

"kadal ular" di Bali yg konon kabarnya highly venomous itu. Photo courtesy of Tribun-Bali.com

Apakah beneran itu Lygosoma quadrupes? Dan apakah Lygosoma quadrupes beracun? Kita bahas nanti di bawah, karena saya mau cerita sesuatu dulu nih, tentang ular kaki empat dari Papua

Kami sekeluarga cukup akrab dengan Papua karena orang tua saya, ibu saya terutama, lama sekali tinggal di sana. Ibu tinggal di Papua sejak awal 1960an, ikut kakek saya yang jadi polisi di Sorong, Biak dan Jayapura. Jadi ibu sering sekali berbagi cerita tentang hidup beliau di sana. Salah satunya yang belakangan jadi menarik untuk saya adalah tentang ular kaki empat

Kalau menilik cerita ibu, orang Papua takut sekali sama ular kaki empat ini. Legendaris lah mautnya, bisanya sangat mematikan. Dan ibu saya pernah first encounter dengan mahluk ini. Begini ceritanya (biar serem kayak acara misteri di TV wkwkwk)

Awal 70an, setelah ibu saya menikah dengan ayah saya, beliau ditugasi oleh perusahaan penerbangan tempat ayah saya bekerja sebagai pilot untuk mengurus mess tempat penerbang-penerbang muda perusahaan tersebut tinggal selama mereka bertugas di Papua. Ya semacam ibu asrama lah. Suatu ketika, saya lupa kapan tepatnya, tapi masih di awal/pertengahan 1970an, pesawat yang diawaki beberapa penerbang yang tinggal di mess ibu mengalami kecelakaan. Pesawat mereka hilang di pedalaman Papua. Operasi SAR segera dilakukan. Ayah saya yang adalah senior pilot-pilot muda tersebut ikut dalam operasi sebagai volunteer. Beberapa waktu setelah operasi dilakukan, lokasi pesawat ditemukan. Semua awak dan penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Setelah jenazah dievakuasi, barang-barang pribadi para korban juga ikut diangkat untuk diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarga. Sebagai ibu asrama yang mengenal dekat para pilot muda tersebut, ibu saya yang kebagian paling pertama tugas identifikasi ini

Salah satu barang yang harus ibu identifikasi adalah koper, atau ibu saya biasa sebut "nav bag", milik salah satu pilot. Setelah koper dibuka, ibu saya, sambil nangis pastinya, merogohkan tangan ke dalam lalu mengeluarkan saru persatu barang-barang di dalamnya untuk mengidentifikasi milik siapa koper tersebut. Tiba-tiba seekor binatang seukuran kucing kecil merayap keluar dari dalam koper. Semua orang langsung kabur karena mereka tau itu si ular kaki empat yang legendaris itu!

Menurut ibu, ular kaki empat itu wujudnya lebih seperti kadal daripada ular, bertubuh gemuk ("bujel", kalau kata ibu saya hahaha), kakinya pendek, dan kepalanya berbentuk segitiga. Gerakannya lamban tapi bisa agresif kalau terdesak. Menurut yang ibu dengar dari masyarakat setempat, ular kaki empat bukan saja highly venomous, tapi juga suka menyerang tanpa diprovokasi. Dan yang lebih ngeri, kadal gendut ini bisa loncat menerkam sejauh sampai 3 meter!

Tp seberapa populer ular kaki empat di Papua sih? SANGAT. So far, semua orang Papua yang saya kenal tau cerita tentang ular kaki empat. Banyak yang ngakunya pernah lihat sendiri, banyak yang cuma denger-denger aja. Ular kaki empat juga sempet disebut di buku "Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando" tulisan Hendro Subroto yang adalah biografi mantan Danjen Kopassus Letjen Sintong Panjaitan. Di buku itu ada disebut bahwa yang prajurit komando paling takut waktu bertugas di hutan pedalaman adalah ular kaki empat. "Belum pernah ada orang yang digigit ular kaki empat yang tidak mati", kata salah satu prajurit komando yang adalah putra asli Papua seperti dikutip dalam buku tersebut

Nah, yang menarik, sampai sejauh ini belum ada ular maupun reptil dengan ciri-ciri ini di Papua yang diidentifikasikan memiliki bisa, apalagi yang bisanya begini mematikan. Di Papua sendiri ada bebereapa ular berbisa, bahkan masuk list most venomous snake in the planet. Antaranya Papuan Taipan (Oxyuranus scutellatus canni), Papuan Black Snake atau Tedung Hitam Papua (Pseudechis papuanus), Papuan Whip Snake (Demansia papuensis), dan Ular Putih (Micropechis ikaheka). Tapi ya semuanya ular, maksudnya gak ada yang berkaki, apalagi kakinya sampai empat wkwkwk. Lalu mahluk apa ya ini sebenernya?


Papuan Whip Snake (courtesy of: mindenpictures.com)
Papuan Black Snake (courtesy of: arod.com.au)
Papuan Taipan (courtesy of: calphotos.berkeley.edu)

Mereka yang 'pernah lihat' ular kaki empat, hampir semuanya menyebutkan ciri yang hampir sama: berbodi gendut, warna keabuan, kepala segitiga, dan, ini yang menarik, berlidah biru. Ini sih udah pasti blue-tongued skink (Tiliqua scincoides) atau orang sini kasih nama kadal panana. Bahkan di buku biografi Jendral Sintong yang tadi itupun disebut bahwa ular kaki empat punya nama latin Tiliqua scincoides


Blue-tongued Skink atau Kadal Panana (courtesy of: petpet.id)

Nah masalahnya kadal panana sama sekali gak berbisa. Sampai sejauh ini belum ada teridentifikasi spesies scincidae yang berbisa. Dan kadal panana juga gak agresif. Kadal gendut ini bahkan dijual di pet shop-pet shop dan bisa digendong-gendong saking jinaknya. Jadi bisa kita dismissed lah kadal panana sebagai tersangka kita

Lalu apa? Misidentifikasi? Bisa jadi sih. Mungkin aja korban yang pernah digigit sebenernya dipatuk mahluk berbisa lain, tapi karena kebetulan ada kadal panan di situ maka dia yang dituduh. Kesian ya.... Eh tapi kok dengan sedemikian banyak saksi rasanya agak aneh kalau semuanya salah mengidentifikasi


Saya kok cenderung sepakat sama pendapat bahwa ular kaki empat ini adalah spesies baru yang belum teridentifikasi. Ya kalau ular-ular berbisa di Papua spt taipan, tedung hitam dan whip snake baru teridentifikasi tahun 2000, dengan luas hutan hampir 30 juta hektar, sangat mungkin sih masih banyak spesies belum teridentifikasi di Papua

Oh iya. Ngomong-ngomong cerita tentang kadal galak yang highly venomous juga ada di beberapa negara Eropa spt Jerman, Swiss, Austria, Italia dan Perancis. Namanya Tatzelwurm. Tatzelwurm ini digambarkan berwujud seperti kadal, ada yang bilang berkaki 2, tp ada jg yang bilang berkaki empat. Tubuhnya berwarna coklat muda dengan panjang sekitar 1 sampai 3 kaki. Binatang ini konon kabarnya sangat berbisa dan sangat agresif, suka menyerang dengan cara melompat ke korbannya. Jauh loncatannya sekitar 1 sampai 3 meteran. Hmmm...mirip ular kaki empat yak

Nah terus gimana tentang ular kaki empat di Bali yang tadi itu? Kok malah lupa wkwkwk. Yang pertama sih media yang nulis itu jelas-jelas misidentifikasi. Di situ ditulis kadal itu adalah Lygosoma quadrupes. Padahal sih jelas-jelas bukan....Perhatikan aja gambar di bawah ini



Lygosoma quadrupes (courtesy of: Wikipedia)

Nah, bukan kan? Kalau diperhatikan sih sepertinya kadal di Bali itu adalah Long-tailed Grass Lizard (Takydormus sexlineatus) atau orang Indonesia menyebutnya simply Kadal Rumput. Di Jawa Barat namanya orong-orong. Kadal rumput sebenernya kadal yang sangat lazim di Indonesia dan hampir semua negara Asia Tenggara. Di rumah saya sini aja ada kok. Dan mereka sama sekali gak berbisa. Spt kadal panana, kadal rumput juga dijual di pet shop-pet shop di luar negeri. Biasanya untuk dipelihara di terarium


Kadal rumput atau orong-orong (courtesy of: calphoto.berkeley.edu)

Harusnya sih dilakukan penyelidikan lebih jauh tentang laporan ular kaki empat ini, baik yang di Bali maupun di Papua. Pertama, kalau mereka ini adalah unidentified species, pastinya akan bermanfaat untuk ilmu pengetahuan. Dan yang kedua, kalau hewan-hewan ini punya racun yang segawat yang dilaporkan, wah bisa bahaya dong kalau gak buru-buru diidentifikasi dan dikontrol. Moga-moga pihak yang berwenang, akademisi dan pokoknya siapa aja yang tertarik mau melakukan sesuatu

Tuesday, November 11, 2014

Surviving Zombie Apocalypse

Last time kita udah ngobrol soal kiamat zombie. Bakalan terjadi atau enggak, siapa yang tau. Moga2 sih gak akan ya, amit2 deh. Tapi gimana kalau beneran terjadi? Harus ngapain kita? Yuk kita obrolin di sini

Di dalam post kali ini temen2 mungkin akan membaca tentang standar2 prepping dan surviving pada umumnya tapi yang akan saya fokuskan konteksnya pada zombie apocalypse. Artinya tulisan ini mungkin bisa kita pakai untuk belajar gimana caranya survive saat terjadi bencana, kerusuhan dll. Saya sendiri sih bukan expert dalam prepping dan survival dan tulisan ini mungkin gak akan menyentuh detail2 prepping. Yang penting kita sama2 belajar. Iya gak? Hwhwhw...

Eh...sebenernya apa sih prepping itu? Menurut Oxford Dictionary, prepping adalah "practice of making active preparations for a possible catastrophic disaster or emergency, typically by stockpiling food, ammunition and other resources" atau terjemahan bebasnya "praktek mempersiapkan diri utk menghadapi bencana atau keadaan darurat lain, dengan cara menimbun makanan, amunisi dan sumber daya lainya". Artinya prepping adalah persiapan yg dilakukan sebelum terjadinya keadaan darurat agar kita punya kemungkinan survive yang lebih besar saat keadaan darurat itu terjadi (kalau bule bilang, "when shit hits the fan" hehehe...)

Saya gak akan strictly ngikutin standar2 prepping dan survival yg baku yg ditulis di buku2, website2 dan blog2 bule. Kita bikin aja sesuai yg kita butuhin. Lagian kemungkinan kondisi yg terjadi akan beda dgn yg ada di manual prepping orang bule seperti kondisi alam, cuaca, suhu, kondisi sosial dll. 

Kita bagi aja pembahasan kita jadi beberapa segmen yaitu makanan/air dan persenjataan. Palingan nanti saya akan naglor ngidul bicara jg tentang yang lain2 hahaha. Tp sekali lagi maafkan saya yang bukan prepper dan survivalist ini. Kritik dan saran temen2 sangat diharapkan. Yuk mulai aja yuk.

Makanan/Air
Dalam dunia prepping di barat, ada yg namanya "the rule of three". Intinya kita harus inget bahwa kita hanya bisa survive "3 menit tanpa udara, 3 jam tanpa shelter, 3 hari tanpa air, 3 minggu tanpa makanan". Walau shelter gak sepenting itu utk kita yg hidup di daerah tropis (shelter di negara2 barat dianggap ekstrimli penting krn suhu di sana yg dingin sehingga orang sulit bertahan hidup tanpa shelter), tapi 3 faktor yg lain - udara, air dan makanan - tetap sangat penting utk kita. 

Tubuh kita adalah 60 persen air. Otak kita bahkan 70 persennya dan paru2 kita 90 persennya air. Dalam kondisi kekurangan air (dehidrasi) tubuh kita akan kekurangan darah sehingga jantung akan bekerja lebih keras utk mensuplai oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan air sama dengan kekurangan darah sama dengan kekurangan oksigen sama dengan mati. Selain itu air diperlukan oleh tubuh kita utk macam2 hal spt utk melubrikasi sendi2, melindungi otak dr guncangan dll. Manusia dalam kondisi prima paling lama dapat bertahan seminggu tanpa air. Tp rata2 tanpa air kita hanya bisa bertahan 3 hari...

Makanan mensuplai banyak hal yg diperlukan tubuh kita utk berfungsi dgn benar. Misalnya protein yg diperlukan utk membangun dan memperbaiki otot, tulang dan kulit. Atau juga karbohidrat yg diubah di dalam tubuh menjadi glukosa yg kita perlukan sebagai bahan bakar. Juga ada macam2 vitamin yg jg punya macam2 fungsi di antaranya utk pencernaan, pencegahan penyakit dll. Rata2 manusia dapat bertahan 3 minggu sampai sebulan tanpa makanan.

Bila terjadi zombie outbreak, apa yg harus kita lakukan utk menyediakan makanan dan air? Seharusnya sih kita sudah punya persiapan sebelum shit hits the fan. Saya sendiri punya sedikit persediaan air di rumah yg saya simpan di drum2 plastik. Ada sekitar 500 liter saat ini. Makanan aja yg saya belum berhasil simpan...karena abis dimakan terus wakakakak :))

Paling enggak, utk sekedar prepping, kl ada waktu luang bolehlah kita mencari sumber2 air di dekat rumah kita yg bisa kita gunakan saat keadaan darurat. Sungai, kolam, danau dll. Penting juga utk punya sedikit skill dan pengetahuan berburu. Belajar menembak dgn senapan angin, belajar membuat dan menembak dgn busur dan panah, belajar membuat jebakan, mempelajari tanaman liar apa saja yg bisa kita konsumsi dll rasanya gak rugi utk dilakukan.

Dalam kondisi zombie apocalypse, memilih sumber air tentunya akan lumayan tricky. Apakah airnya sudah tercemar? Apakah aman diminum setelah difilter dan dimasak? Saat menemukan sumber air, ada baiknya diteliti dl apakah ada sumber pencemaran di situ seperti mayat, limbah dll. Bila air sudah dipastikan aman, tetap sangat tidak dianjurkan utk meminumnya begitu saja. Minimal harus kita filter dulu. Ada cara sederhana memfilter air dalam keadaan darurat dgn menggunakan arang. Ini videonya


Arang adalah kayu yg karena proses pembakaran tertentu diubah menjadi karbon. Karbon memiliki kemampuan adsorbsi, yaitu proses kimiawi dimana substansi2 tertentu menempel dan membentuk lapisan pada permukaan substansi lain. Arang sebagai karbon akan mengadsorbsi materi2 berbasis karbon lainnya yg melewatinya termasuk juga klorin, sedimen, bahkan menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air. Makanya arang - terutama yg sudah diaktivasi (activated charcoal) digunakan dalam hampir semua sistem pemurnian air seperti botol minum Aquamira atau Pure-it atau bahkan dalam sistem pemurnian air yg digunakan oleh PAM. Saya juga membawa beberapa botol kecil Norit yg dikenal sebagai obat keracunan di dalam tas EDC (everyday carry) saya. Norit sebenarnya adalah activated charcoal.

Tp sekali lagi dalam skenario zombie outbreak, saya berani jamin, akan susah mencari sumber air yg belum tercemar. Juga makanan kalau kita berusaha mencari makanan dgn cara berburu. Krn siapa yg tahu apakan hewan yg kita buru terinfeksi atau tidak. Cara yg bisa dilakukan utk suplai air minum mungkin hanyalah dgn menampung air hujan. Air hujan yg jatuh langsung dari langit, dalam artian belum bersentuhan dgn daun pohon, atap rumah dll sebenernya aman utk langsung diminum. Para ahli bahkan meyakini air hujan lebih aman diminum daripada air ledeng di rumah. Tapi utk amannya lebih baik air hujan di-treat lebih dulu sebelum diminum misalnya dgn carbon filtering di atas atau lebih aman lagi dgn dimasak. Ada baiknya jg kalau teman2 melakukan penyimpanan air bersih sendiri dgn menyimpannya dalam drum2 plastik. Banyak bisa ditemukan di internet cara penyimpanan air yg benar.


Utk makanan, dalam skenario zombie outbreak, cara yg paling mudah adalah dengan menjarahnya dari pusat perbelanjaan hehehe. makanan kalengan kemungkinan besar tetap aman dikonsumsi krn terhindar dari pengaruh luar. Tau gak, makanan kalengan sebenernya masih bisa dikonsumsi setelah lewat tanggal expirednya? Beneran. Asal bukan daging kalengan yg biasanya akan mengandung bakteri listeria setelah expired. Tp jagung, buah2an, nasi kalengan (spt MRE (meals ready to eat) yg biasa dikonsumsi tentara) dll masih bisa dimakan setelah lewat masa expirednya. Asalkan kondisi kalengnya masih dlm kondisi baik dan gak penyok. Selain itu madu juga bisa terus dikonsumsi krn madu adalah salah satu substansi makanan yg tidak bisa basi. Beras putih yg tersimpan baik juga bisa dikonsumsi utk waktu lama, bahkan sampai 10 tahun. Tapi tentu saja sumber2 jarahan ini lama2 akan habis juga. Makanya alangkah baiknya kalau teman2 menyediakan tempat di pekarangan utk bercocok tanam. Paling mudah sih menanam singkong yg tinggal tancep batangnya saja. Kita semua tau singkong adalah sumber karbohidrat yg sangat baik. Selain itu perlu juga ditanam macam2 tanaman yg bisa digunakan sebagai obat2an, seperti misalnya daun saga yg bisa digunakan sebagai obat batuk, cocor bebek dan lida buaya yg bisa digunakan utk mengobati luka, jambu biji (jambu klutuk) yg buahnya bisa digunakan utk menaikkan jumlah trombosit dan daunnya bisa dipakai utk obat sakit perut dll. Buanyak banget gunanya tanaman kalau kita mau belajar tentang manfaat2nya. Banyak banget tersedia di internet kok.


Oh iya, salah satu yg diperlukan saat survival adalah api. Walau di tempat tropis kita tidak terlalu membutuhkan api untuk menghangatkan tubuh, tapi api juga penting untuk memasak air, memasak makanan, pencahayaan dll. Makanya ada baiknya juga kita menyiapkan peralatan pembuat api kalau2 bahan bakar sepeti minyak dan gas bumi jadi sulit ditemukan. Bagus jg punya suplai korek api atau lighter. Selain itu, mantep juga kl kita belajar bagaimana cara membuat api. Saya lagi belajar nih walau gak berhasil2 hahaha. Ada banyak cara membuat api, seperti misalnya membenturkan batu api, menggunakan kaca pembesar dan lain2. Ada satu contoh nih yg bisa dicoba, yaitu dengan menggesekkan kayu. Seperti kita tau, gesekan (friction) akan menimbulkan panas. Prinsip itu yg digunakan di video berikut ini.




Nah setelah apinya ada, apa yg mau kita gunakan sebagai bahan bakar? Ada sebuah ide murah meriah dari serial "Doomsday Preppers" yg sempat saya coba bikin. Yaitu membuat briket dari bubur kertas koran. Yg kita perlukan cuma kertas koran dan air. Caranya adalah rendam kertas koran sampai lembut dan hancur. Lalu ambillah sekepalan adonan bubur kertas kemudian remaslah kuat2 hingga airnya terbuang. Bentuklah sesuka kita. Saya sih saya bentuk bulat2 aja seperti bakso raksasa hihihi. Setelah itu jemur briket2 yg masih lembab itu di bawah sinar matahari. Kl di luar negeri, para preppers membakarnya di dalam oven. Tp kita di Indonesia gak perlu itu. Kita punya sinar matahari yg panasnya minta ampun itu. Kecuali saat musim hujan lho ya. Nah setelah jadi, briket kertas ini bisa kita gunakan sebagai pengganti arang. Daya tahannya saat dibakar memang tidak selama arang, tapi lumayanlah utk memasak air, mie instan, kopi dll hehehe. 

Oke lah. Kalau diterusin bisa jadi sebuku sendiri membahas ttg ini hehehe. Makin ngalor ngidul kan nih. Jadi sekarang kita lanjutin ke senjata aja ya. Bagian kesukaan saya nih hwhwhw

Persenjataan

Di Indonesia ini, kepemilikan senjata sebenernya lumayan susah...Ada perangkat hukumnya, seperti misalnya Undang2 Darurat nomor 12 tahun 1951 yg mengatur kepemilikan senjata api dan tajam. Masalahnya banyak "bagian abu2" dari kepemilikan senjata ini. Seperti misalnya yg sering jd pertanyaan penggemar pisau adalah apakah benar pisau dibawah ukuran sekian sentimeter boleh dibawa2? Tp kadangkala dalam razia yg dilakukan polisi, pisau lipat Victorinox yg panjangnya hanya 10 senti pun disita. Ada juga kebingungan ttg kepemilikan senjata sengat listrik (stungun). Banyak yg bilang stungun legal utk dimiliki dan dibawa2, ada jg yg bilang tidak boleh. Atau kepemilikan senapan angin. Dan masih banyak lagi. Itu sebabnya, saat terjadi zombie outbreak jangan harap kita di Indonesia bisa memiliki senjata api seperti di film2 dan video games zombie. Kecuali bila kita merebutnya dari kantor polisi atau markas tentara. Makanya ada baiknya kita mencari tahu di mana kantor polisi atau markas tentara terdekat dari rumah kita serta bagaimana mencapainya saat terjadi zombie apocalypse. Meski begitu, karena kita org Indonesia tidak sebiasa orang Eropa dan Amerika misalnya dalam menggunakan senjata api, bila kita berhasil mencurinya dari kantor polisi maupun markas tentara sekalipun, kita masih akan kesulitan menggunakannya...Menembak dgn senjata api tidaklah semudah "point and shoot" yg ditunjukkan di film2 Hollywood. Selain itu, banyak yg meyakini bahwa menggunakan senjata api saat zombie apocalypse sangat tidak dianjurkan krn justru akan memancing zombie2 lain datang krn tertarik dgn suara ledakan.

Jadi apa solusinya? Mungkin dengan senapan angin? Mmmm...senapan angin pun memiliki keterbatasan di negeri ini karena yg boleh dimiliki bebas adalah yg berkaliber 4,5mm atau .177 inch. 




Lihat saja perbandingan pd foto di atas. Proyektil yg paling kanan adalah proyektil senapan angin 4,5mm (atau yg biasa disebut 'mimis'). Di sebelahnya adalah mimis kaliber 5,5mm atau .22 inch yg sudah ilegal dimiliki di Indonesia bila tanpa ijin. Sementara sisanya adalah peluru2 senapan api yg semuanya adalah kaliber .22 inch. Bayangkan dengan proyektil sekecil itu, mana mungkin kita bisa menumbangkan zombie. Kalau mengikuti kepercayaan populer, zombie hanya bisa dilumpuhkan dgn dihancurkan otaknya. Mimis sekecil itu tentunya akan sulit menembus tulang tengkorak karena daya rusaknya yg lemah.

Tp bukan berarti senapan angin 4,5mm tidak berguna sama sekali utk survival. Tentunya senapan angin masih bisa kita gunakan utk berburu hewan2 kecil yg bisa kita gunakan sebagai sumber makanan. Lalu senapan angin tipe apa yg cocok utk survival? Ada beberapa jenis senapan angin. Yg paling terkenal adalah yg dikenal sebagai senapan angin pneumatic atau yg oleh penghobi di Indonesia dikenal sebagai 'uklik'.






Gambar di atas adalah contoh senapan angin uklik. Disebut uklik krn utk menggunakannya kita harus lebih dulu "menguklik-uklik" atau memompa tuas, yg biasanya terletak di bagian bawah atau samping laras, utk mengisi udara ke dalam tabung angin. Udara bertekanan tinggi yg dipampatkan ke dalam tabung ini akan dikeluarkan saat trigger ditekan sehingga mendorong mimis keluar dari laras dengan kecepatan tinggi. Senapan angin model inilah yg paling dikenal dan banyak ditemui di Indonesia dgn harga lumayan terjangkau (walau yg harganya 5 jutaan jg ada. Kedua senapan di atas adalah senapan import dari USA bermerk Benjamin/Crosman yg harganya jutaan rupiah).

Ada jenis senapan angin lain yaitu PCP (Pre-Charged Pneumatic) dan Spring. PCP mempunyai prinsip yg sama dgn uklik namun tabung anginnya bisa diisi lebih dulu (hence the name pre-charged pneumatic) dgn menggunakan tabung bertekanan tinggi, biasanya tabung scuba utk menyelam, atau pompa bertekanan tinggi. PCP memiliki variasi lain yg disebut sbg 'gejluk' dimana prinsip kerjanya sama persis dgn PCP, namun pompa pengisian sudah terintegrasi dgn senapan. Krn itu petembak bisa mengisi udara ke dalam tabung angin senapan dgn cara memompa2nya langsung dgn senapannya. Kegiatan memompa ini dikenal dgn 'menggejluk' dan karenanya senapannya dikenal sbg senapan gejluk



Senapan PCP merk Logun MkII dan tabung scuba nya (courtesy of : varmintair.typepad.com)
Sedangkan senapan angin jenis spring menggunakan per utk mendorong udara bertekanan tinggi. Per ini terpasang pada sebuah 'piston' yg memampatkan udara di dalam compression chamber senapan. Setelah dikokang, per akan ditahan oleh mekanisme picu di bagian belakang compression chamber. ketika picu ditekan, penahan akan melepas per sehingga bergerak dgn kecepatan tinggi mendorong piston ke depan sehingga di depan piston terbentuk gumpalan udara bertekanan tinggi. Mimis yg duduk di bridge di depan compression chamber akan terdorong oleh udara bertekanan tinggi sehingga keluar dari laras.



Senapan angin spring Diana 350 Magnum Classic. Punya saya dulu hehehe

Di antara ketiga jenis senapan angin tadi, mana yg paling cocok utk survival? Secara pribadi saya justru akan memilih yg paling murah dan sederhana; uklik. PCP memang sangat prkatis dan memungkinkan dilakukannya tembakan berulang dgn cepat. Tp sayangnya PCP sangat tergantung pada sumber pengisian angin yaitu tabung scuba atau pompa bertekanan tinggi. Ketika sudah habis, tabung scuba harus diisi oleh mesin pengisian yg hanya dimiliki oleh pihak2 tertentu seperti dive center misalnya krn harganya yg sangat mahal. Pompa bertekanan tinggi jg tdk bisa diandalkan utk jangka panjang krn mudah rusak terutama pd bagian seal2nya. Masalah ini jg dialami senapan gejluk. Sementara senapan spring punya kesulitannya sendiri. Terutama krn sulitnya menembak dgn senapan spring krn adanya recoil sehingga sulit akurat. Selain itu per tembaknya yg menjadi nyawa dr senapan ini akan sulit ditemukan gantinya bila sudah rusak, apalagi dalam kondisi apocalypse...Sementara senapan uklik lebih mudah dirawat. Kerusakan yg paling sering dialami adalah pd bagian seal2nya. Namun seal2 ini mudah diganti. Bahkan beberapa penghobi di Indonesia membuat sendiri seal2 ini dari bahan2 karet buangan spt ban dalam, sendal bekas dll. Hanya butuh sedikit kreativitas dan ketekunan.

Tp sekali lagi senapan angin mungkin hanya bisa kita gunakan utk berburu. Itupu hanya hewan kecil (walaupun beberapa penghobi menggunakan senapan angin utk berburu hewan buruan berukuran medium seperti babi hutan kecil). Senapan angin akan sangat sulit digunakan utk membela diri dari serangan zombie atau orang2 jahat yg ingin merebut resources kita. Maka kita membutuhkan senjata lain utk itu...

Banyak expert yg meyakini bahwa senjata melee atau senjata jarak dekat lebih berguna utk menghadapi zombie daripada senapan. Alasannya adalah senjata melee lebih senyap daripada senapan dan bisa digunakan siapa saja dengan sedikit latihan beladiri. Saya sendiri menyimpan beberapa senjata melee. Saya memiliki sebuah pedang pendek model wakizashi atau katana pendek namun memiliki blade lurus yg oleh pembuatnya disebut sebagai 'ninjato'. Ada baiknya juga memiliki baseball bat yg lebih mudah digunakan dan bisa menyebabkan cedera yg cukup parah bila dipukulkan ke kepala. Pisau juga senjata yg cukup esensial dibutuhkan, bukan hanya utk membela diri namun jg utk kebutuhan survival. Dan kalau semua senjata itu gak ada, kita masih bisa membuatnya sendiri dari bahan2 yg ada di sekitar kita. Salah satunya adalah tombak. Tombak, selain bisa digunakan utk membela diri, bisa juga digunakan utk berburu dan menangkap ikan. Seperti video berikut ini



Sayangnya melee weapon tentu saja kurang dalam masalah jangkauan. Kalau hanya melawan satu atau dua zombie atau perusuh dan kalau zombie nya lamban seperti di film "The Walking Dead", mungkin sangat efektif. Tp gimana kalau zombie yg datang banyak atau dapat bergerak sangat cepat seperti di film "World War Z" atau "28 Days Later"? Bakalan kerepotan...

Untuk itu harus diperhitungkan juga memiliki senjata jarak jauh. Salah satu senjata jarak jauh yg akan sangat berguna utk surviving zombie apocalypse adalah busur panah. Kenapa busur? Karena kesenyapannya sehingga tidak akan menarik perhatian zombie2 lain. selain itu busur panah cukup mampu melakukan penetrasi yg bahkan kadang melebihi kemampuan peluru senjata api. Dalam video2 di youtube, temen2 bisa melihat pemburu2 yang menggunakan busur dapat menembakkan anak panahnya menembus seekor rusa. Iya menembus, bukan cuman nancep lho ya. Bahkan taukah temen2 bahwa bulletproof vest yg biasa digunakan polisi, yg cukup mampu menahan peluru pistol 9mm yg ditembakkan dari jarak dekat ternyata dapat ditembus oleh anak panah biasa? Hal ini terjadi karena bentuk anak panah yg panjang sehingga memiliki daya dorong lebih kuat daripada peluru yg bentuknya lebih blunt. Bukan berarti peluru memiliki stopping power yg lebih lemah dari anak panah tapinya lho. Peluru memiliki daya rusak yg lebih lebar daripada anak panah. Sedangkan anak panah hanya membuat lubang lurus sehingga kalau tidak mengenai organ vital, target tidak akan langsung mati. Namun tetap aja penetrasi nya lebih baik dari peluru.

Tapiiii...melihat harga busur2 yg dijual di beberapa web pastinya akan membuat sakitnya tuh di dompet...Sebuah compound bow harganya pasti belasan juta...Tp yg menarik, ternyata busur panah bisa kita buat sendiri dengan bahan yg cukup murah dan mudah ditemukan : pipa PVC. Banyak banget tutorial pembuatan busur PVC di youtube. Ini salah satunya



Saya suka banget tutorial yg satu ini karena di beberapa tutorial, utk membuat busur PVC pipanya harus dipipihkan dengan lebih dulu dipanaskan dgn menggunakan heatgun. Tp di tutorial ini (dan beberapa tutorial lain dari BackyardBowyer ini) busurnya dibuat tanpa dipanaskan sehingga kita gak perlu bergantung pada heatgun

Yang menarik, di akhir tutorial ada tes kecepatan (atau lebih tepat percepatan) dari anak panah yg ditembakkan dari busur PVC bikinan om BackyardBowyer. Rata2 velositas yg didapat adalah antara 1200 sampai lebih dari 1300 fps (feet per second). Utk perbandingan saja, muzzle velocity (percepatan proyektil saat keluar dari laras) beberapa senapan angin PCP kaliber 4,5mm terkuat yg pernah saya coba adalah juga sekitar 1200an fps. Dengan anak panah yg memiliki berat jauh melebihi senapan angin, dgn velositas sebesar itu tentu saja anak panah memiliki takedown power yg jauh lebih kuat dari senapan angin kaliber 4,5mm. Hanya kelemahannya, anak panah lebih cepat mengalami penurunan kecepatan daripada proyektil senapan angin karena berat fisiknya. Sehingga anak panah memiliki daya jangkau yg tidak terlalu jauh. Dari beberapa tulisan di internet, tampaknya busur PVC masih cukup berbahaya di jarak 10-15 meter.

Oh iya, dalam pemilihan senjata harus diperhitungkan juga bahwa dalam skenario kiamat zombie yg harus kita lawan bukan hanya zombie nya. Kadang yang lebih berbahaya adalah survivors lain. Saat orang lain sadar kita memiliki supply, seringkali kita menjadi sasaran penjarahan. Ada sebuah cerita yg disampaikan seorang relawan yg bertugas mengantarkan supply bantuan ke sebuah daerah di Jakarta saat terjadi banjir besar beberapa tahun yang lalu. Saat itu, relawan2 tersebut harus mengantarkan bantuan ke sebuah daerah yg paling parah terdampak banjir. Karena banjir yg ternyata sangat tinggi, mereka terpaksa meminjam perahu karet milik TNI yg memang disiagakan di lokasi. Setelah siap, tiba2 seorang prajurit TNI memaksa utk ikut bersama mereka ke dalam lokasi. Yg membingungkan ternyata prajurit tsb membawa senapan laras panjangnya bersama mereka. Para relawan merasa bahwa senjata api tidak akan berguna dan malah akan merepotkan. Namun sang prajurit tetap membawanya. Sekitar setengah jam masuk ke daerah terdampak, di tengah kegelapan karena tidak adanya satupun penerangan yg menyala, prajurit TNI yg ikut bersama para relawan tiba2 mengokang senjatanya. Para relawan tentu saja terkejut. Tapi sang prajurit menunjuk ke kegelapan sebuah sudut dgn senternya dan tiba2 dr sudut tersebut muncul gerombolan orang, pria dan wanita, yg menerjang air setinggi dada ke arah perahu para relawan. Saat itu baru para relawan sadar bahwa orang2 ini membawa berbagai senjata, parang, kayu, bambu runcing, di tangan mereka. Tampak sekali bahwa niat mereka adalah untuk menjarah supply yg dibawa para relawan. Sang prajurit segera berteriak memberi peringatan sebelum melepaskan rentetan tembakan. Untung saja para penjarah itu ketakutan dan segera menghilang lagi ke dalam kegelapan. Setelah perjalanan di lanjutkan, sang prajurit bercerita bahwa penjarahan itu selalu terjadi pada relawan2 yg mencoba masuk ke daerah terdampak. Bukan hanya bahan makanan, tp juga obat2an, pakaian dll. Entah darimana datangnya penjarah2 itu, apakah penduduk setempat atau orang dari daerah lain. Karena hal itulah makanya para prajurit berinisiatif ikut dalam rombongan relawan dengan senjata lengkap.

Intinya, dalam kondisi darurat apapun, termasuk saat terjadi zombie apoclypse, kita juga harus mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, utk melindungi diri dari serangan apapun termasuk manusia lain krn terkadang manusia lain lah yg malah dapat menjadi ancaman yg lebih berbahaya. Kill or be killed...mau gimana lagi...

Jadi begitulah kira2 sedikit tulisan subyektif ttg bagaimana bersiap maupun bertahan hidup saat "shit hits the fan". Pastinya masih banyak hal lain yg bisa dan perlu dilakukan. Sekali lagi saya bukan survival expert dan tulisan ini akan terlalu pendek kalau harus mencakup semua aspek mengenai hal ini. Kalau berminat, googling adalah cara paling mudah dan murah utk belajar ttg prepping dan survival.

Okelah kalo begeto. See you next time